Inter akan menjamu Bayern Munich di San Siro pada babak 16 besar Liga Champions malam nanti. Ingatan tentunya akan melayang ke final musim lalu yang juga mempertemukan keduanya. Saat itu dwigol dari Diego Milito membawa pulang trofi yang sudah hilang dari genggaman Inter selama 45 tahun. Sekarang Bayern pasti akan melakukan pembalasan. Ini akan menjadi pertemuan kelima mereka di Eropa, di mana kedua tim sama-sama menang dua kali dan sekali seri.
Dari kubu tuan rumah, Samuel Eto’o untuk sementara menjadi pemuncak daftar pencetak gol terbanyak dengan raihan 7 gol. Eto’o bisa menjadi mesin yang diandalkan Leonardo untuk kembali menambah koleksi golnya dengan membobol gawang Bayern, apalagi mengingat Giampaolo Pazzini tidak bisa memperkuat Inter karena sudah pernah membela Sampdoria di babak kualifikasi. Kabar baik adalah Wesley Sneijder sudah bisa memberi tambahan jasa bagi La Beneamata.
Sektor pertahanan harus diawasi secara cermat oleh Inter. Catatan kebobolan mereka di Liga Champions musim ini cukup mengkhawatirkan. Tercatat sudah 11 gol yang menggoyang gawang Nerazzurri. Benteng La Beneamata bisa berharap datangnya perlindungan dari Lucio yang dikabarkan siap kembali menghadapi mantan klubnya itu.
Berbicara tentang lini pertahanan, sang lawan juga sebenarnya tergolong rawan. Mereka rentan kehilangan konsentrasi saat unggul. Salah satu masalah yang belum bisa dipecahkan Van Gaal adalah bagaimana mengakhiri laga dengan clean sheet.
Di sektor pencetak gol terbanyak, Mario Gomez sudah memberikan sumbangsih sebanyak 6 gol, terbaik ketiga di kompetisi. Jangan lupakan juga senjata utama FC Bayern yang bernama ‘Robbery’. Ya, Leonardo harus memutar otak untuk menghentikan duet maut Arjen Robben dan Franck Ribbery ini.
Saat ini FC Bayern memegang rataan penguasaan bola terbaik kedua di Liga Champions sebanyak 62%. Mereka tentu akan datang ke San Siro dengan niat menyerang, karena mereka tidak punya sumber daya yang mumpuni untuk memarkir bis dan bermain aman. Satu titik yang pasti akan dicecar oleh Van Gaal adalah minimnya pengalaman Leonardo di kancah Eropa.
Jangan lupa, setidaknya lima pemain yang bermain di final musim lalu akan merumput di San Siro. Motivasi mereka pasti berlipat untuk membalas kekalahan. Bayern punya sejarah bagus bangkit usai menerima kekalahan di final. Di 1999 saat mereka kalah menyesakkan dari Manchester United, dua musim kemudian mereka menyingkirkan Setan Merah dari kompetisi. Satu lubang yang paling besar menganga di tubuh Inter saat ini adalah mereka sudah tidak lagi diperkuat oleh sang maestro, siapa lagi kalau bukan Jose Mourinho.
Angin hanya berhembus sedikit lebih banyak ke arah tuan rumah. Kami memprediksi tim tamu akan membuat sedikit kejutan di San Siro malam nanti.
Edit by |duniakita.info
Source |http://www.supersoccer.co.id/liga-internasional/berita/content/read/inter-milan-vs-bayern-munich-misi-balas-dendam/