Micro Mimic Anas Dan Nazaruddin




Pernah atau selalu lihat film TV "Lie To Me" di Senang TV pada jam 9 malam? Menarik sekali mengikuti terus film ini karena disitu ada ilmu yang sangat berharga yaitu keahlian mengetahui seseorang berbohong atau jujur dianalisa dari bahasa tubuh yang paling terkecil sekalipun.

Peran utama film ini adalah Dr. Cal Lightman. Seorang pria skeptis dan pembaca ekspresi wajah paling jenius di dunia. Ia mendirikan sebuah perusahaan independen yang bergerak di bidang investigasi kebohongan. Perusahaan bernama Lightman Group ini dicari oleh semua kalangan, mulai dari FBI, CIA, hingga suami yang hendak mengetahui apakah istrinya tidur dengan sahabatnya sendiri, atau sebaliknya.

Dalam bekerja, Dr. Lightman dibantu oleh beberapa asisten kepercayaan. Di antaranya Gillian Foster, sang psikiater dan negosiator ulung yang mendampingi Dr. Lightman dalam menginvestigasi para ‘pendusta’ (lebih sering sebagai ‘penghalus’ percakapan, karena Dr. Lightman bukanlah sosok yang suka berbasa basi). Kemudian ada Eli loker, kutu buku ganteng yang sulit berbohong. Ia menyebut dirinya sebagai pengidap ‘Radical Honesty’, yang tanpa sadar menjadi faktor terbesar dirinya sulit mendekati lawan jenis. Lalu Ria Torres, yang direkrut Dr. Lightman karena kemampuan alaminya sebagai seorang ‘Natural’ dalam mendeteksi kebohongan. Terakhir adalah Ben Reynolds, seorang agen FBI yang sering beradu pendapat dengan metode Dr. Lightman, namun rela mempertaruhkan nyawa demi rekannya itu.

Sosok Dr. Lightman sendiri digambarkan sebagai seorang jenius yang skeptis, suka bertingkah seenak jidat, memiliki metode aneh dan sedikit ‘sadis’ dalam mengorek kebenaran dari lawan bicaranya. Namun di sisi lain ia adalah figur single father yang amat mencintai putrinya, Emily Lightman, seorang remaja yang baru menginjak usia akil balig. Dr. Lightman juga merupakan sosok yang setia, yang rela melakukan apapun demi loyalitas terhadap sahabat dan koleganya. Dengan aksen Inggris kental dan gestur tubuh yang khas, karakter Dr. Lightman yang diperankan dengan apik oleh Tim Roth memberi kesan tersendiri bagi para penikmat serial ini, selayaknya Dr. House di serial House MD. Selain itu para karakter pendukungnya juga cukup mendalam dan diperankan dengan baik oleh para aktor dan artisnya.

Dalam serial ini, kita dikenalkan terhadap suatu teori bernama ‘Micro-Expression’, yakni gerak fisik yang timbul tanpa sadar ketika kita berbohong atau mengucapkan sesuatu yang kita sendiri ragu akan kebenarannya. Teori ini berlaku universal, baik selebriti Hollywood maupun kepala suku adat Papua akan melakukan ekspresi yang sama jika mereka merasakan hal yang sama.

Ekspresi dalam teori ini dibagi menjadi beberapa garis besar, di antaranya ‘Gembira’, ‘Memendam rasa sakit’, ‘Jijik’, ‘Marah’, dan lain sebagainya. Uniknya, dalam serial ini akan tersebar foto-foto (dan video) asli para figur dunia, mulai dari presiden hingga selebriti, yang melakukan ‘micro ekspression’ yang digambarkan atau diceritakan. Ini menjadi ciri khas serial ini yang tidak dimiliki serial lain yang ada.

Teori Micro Ekspression ini memang ada dalam dunia nyata. Penemunya bernama Dr. Paul Ekman. Karakter Dr. Lightman didasarkan pada sosok Dr. Paul Ekman tersebut.

Sumber: Gugling.

Saya sendiri sebetulnya lama mengamati bidang ilmu ini. Kalau di daerah saya ilmu ini bernama "Ilmu Titen". Yaitu ilmu yang memperhatikan segala kejadian yang terjadi dari sebab atau hal yang kecil.

Bila keilmuan ini dikaitkan dengan mas Anas dan Nazaruddin, saya ambil foto ini dari Google dan mengamati bagian muka yang dilingkari. Apa kesimpulannya?
newer post older post